Suatu
hari aku akan merindukan tatap matamu, saat ternyata aku bukanlah orang yang
kau tatap saat itu. Aku harus menerima diri bahwa kenyataan hanya ingin memeluk
tubuhku sendiri. Aku harus memahami bahwa lihatmu bukan untukku lagi. Meski ada
yang hilang dari pandang, namun tentangmu akan tetap terkenang.
“Ini
sudah berakhir!” ucapmu sebelum semuanya seperti ini.
Namun ada
yang kau lupa, bahwa apa yang kau sudahi tak pernah benar-benar selesai. Kau
buat impianku terbengkalai. Jauh sebelum ini, kita adalah kumpulan mimpi-mimpi
yang membentuk pelangi. Hingga pada satu kalimat kau katakan ini sudah selesai.
Bagaimana
mungkin kau bisa menyelesaikan semua ini sendiri? Sedangkan kita membangun
mimpi-mimpi berdua. Apakah ini pertanda yang mencintaimu selama ini hanya aku?
Apakah dua orang yang saling mencintai pada awalnya memang akan berakhir atas
ingin salah satu di antaranya?
Jika pada
akhirnya jatuh cinta hanyalah menjatuhkan luka. Memang sebaiknya kau pikir
berkali-kali sebelum menyakinkan aku adalah orang yang kau cari. Sebab, tak ada
kembali setelah mati. Tak ada pulang setelah kau buang. Meski berpisah tak
lantas benci, tapi kepergian selalu meninggalkan luka di hati.
DsuperBoy
| 08/10/2014