Perasaan adalah hal
yang sangat mungkin berubah dengan cepat. Bisa saja, pagi hari kau begitu
sayang pada seseorang, malamnya sudah berubah benci. Namun, perasaan cinta
yang kuat tidak begitu. Ia akan tetap
terasa meski berkali-kali hari berganti. Ia akan tetap menjadi hal yang kau
inginkan pulang. Meski berkali-kali kau ditinggal pergi. Meski perasaan itu dibunuh
olehnya yang kaucintai. Yang namanya perasaan akan tetap menjadi perasaan. Cinta
tetaplah cinta. Dalam hal perkara hati, sedih dan bahagia hanyalah suasana.
Tidak akan ada yang mampu mengubah apa-apa yang belum seharusnya berubah.
Terkadang seseorang butuh diyakinkan. Bukan karena cintanya begitu tinggi untuk kaugapai. Namun setiap orang punya sisi yang membuatnya tidak mudah lagi percaya. Ia tak mudah lagi menerima orang baru dalam hidupnya. Sebab, terkadang begitu banyak orang baru yang datang. Hanya datang dengan perasaan yang sisa-sisa dan berakhir membuang. Orang-orang yang seperti ini selalu hati-hati untuk hal baru. Ia butuh diyakinkan dengan lebih. Dan itu hal yang wajar saja.
Lalu apakah cinta memang harus meyakinkan? Iya, tentu. Mencintai adalah perkara meyakinkan. Hal yang harus kautunjukan padanya dengan perbuatan. Meyakinkan kau mencintainya bukan berarti kau memaksakan dia tahu kau mencintainya. Tugasmu adalah menjadikan dirimu sebagai makluk yang jatuh cinta dengan layak. Meski untuk hal jatuh cinta yang layak ini susah diterapkan. Begitu banyak orang yang jatuh cinta suka berlebihan. Ya, cinta terkadang memang membuat hal-hal terlihat berlebihan. Itu yang harus dikendalikan.
Bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh, mencintai berarti harus memiliki. Namun tidak semua orang yang bersungguh-sungguh paham. Bahwa mencintai berarti harus memiliki dengan cara tidak memaksakan hati. Kalau memang cinta, tunjukan saja dengan perbuatan. Lakukanlah sepanjang kau bisa. Kalau pada akhirnya apa yang kaulakukan tidak juga membuatnya peduli. Barangkali dia memang bukan cinta sejatimu. Namun, jika dia memang cinta yang dijanjikan Tuhan untukmu. Akan ada-ada saja jalan yang mempertemukan nanti. Meski kadang, butuh waktu yang begitu lama.
Terkadang seseorang butuh diyakinkan. Bukan karena cintanya begitu tinggi untuk kaugapai. Namun setiap orang punya sisi yang membuatnya tidak mudah lagi percaya. Ia tak mudah lagi menerima orang baru dalam hidupnya. Sebab, terkadang begitu banyak orang baru yang datang. Hanya datang dengan perasaan yang sisa-sisa dan berakhir membuang. Orang-orang yang seperti ini selalu hati-hati untuk hal baru. Ia butuh diyakinkan dengan lebih. Dan itu hal yang wajar saja.
Lalu apakah cinta memang harus meyakinkan? Iya, tentu. Mencintai adalah perkara meyakinkan. Hal yang harus kautunjukan padanya dengan perbuatan. Meyakinkan kau mencintainya bukan berarti kau memaksakan dia tahu kau mencintainya. Tugasmu adalah menjadikan dirimu sebagai makluk yang jatuh cinta dengan layak. Meski untuk hal jatuh cinta yang layak ini susah diterapkan. Begitu banyak orang yang jatuh cinta suka berlebihan. Ya, cinta terkadang memang membuat hal-hal terlihat berlebihan. Itu yang harus dikendalikan.
Bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh, mencintai berarti harus memiliki. Namun tidak semua orang yang bersungguh-sungguh paham. Bahwa mencintai berarti harus memiliki dengan cara tidak memaksakan hati. Kalau memang cinta, tunjukan saja dengan perbuatan. Lakukanlah sepanjang kau bisa. Kalau pada akhirnya apa yang kaulakukan tidak juga membuatnya peduli. Barangkali dia memang bukan cinta sejatimu. Namun, jika dia memang cinta yang dijanjikan Tuhan untukmu. Akan ada-ada saja jalan yang mempertemukan nanti. Meski kadang, butuh waktu yang begitu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar