Perpisahan seringkali
membuat seseorang lepas kendali. Ada yang berusaha bertahan sendiri. Tidak mau
menerima kenyataan bahwa orang yang dicintainya tidak lagi membutuhkannya.
Setidaknya, sampai dia lelah. Atau mungkin sampai dia sadar bahwa berjuang
sendiri itu melelahkan. Tidak ada gunanya memperjuangkan seseorang yang jelas
tidak mau diperjuangkan. Namun tidak sedikit yang terus saja mencoba untuk
memperbaiki segalanya. Atau ada yang lebih parah lagi, demi melupakan seseorang
ia memaksa dirinya membenci.
Tidak salah, jika
menurutmu membenci seseorang adalah cara terbaik untuk melupakan. Namun, ada
hal yang perlu dipahami, bahwa rasa benci seringkali tidak pernah menuntaskan
apa pun. Bahkan rasa benci seringkali melahirkan beban baru di kepala kita.
Sebab, semakin kita membenci seseorang, semakin dia bersarang di kepala kita.
Harus dipahami,
sekeras apa pun usaha membenci seseorang. Selama dia masih ada di hati kita, dia
tidak akan mudah dilupakan. Sebab, itu berhentilah membenci. Karena pada
dasarnya, melupakan hanyalah perkara berdamai dengan keadaan. Tidak mudah
memang, namun membenci bukanlah cara yang baik untuk menghapus kenangan.
Semuanya butuh proses. Agar melupakan berjalan dengan semestinya, tidak perlu
memaksakan diri untuk terlihat kuat. Tidak perlu membenci, walau kamu tidak
harus berbaik pada dia. Cobalah membiasakan diri, dengan mencintai diri sendiri
lebih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar